INDEPENDENews.com- Gerakan Projo (Pro Jokowi) lahir dari semangat rakyat yang ingin melihat perubahan nyata dalam kepemimpinan nasional Indonesia.
Cikal bakalnya muncul pada akhir tahun 2013, saat sejumlah tokoh masyarakat, aktivis, dan pendukung Joko Widodo—yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta—mendirikan wadah relawan bernama Projo, akronim dari Pro Jokowi.
Deklarasi resmi dilakukan pada 23 Desember 2013, menandai dimulainya sebuah gerakan rakyat yang berakar dari keinginan untuk menghadirkan pemimpin yang merakyat, jujur, dan bekerja nyata.
Dalam waktu singkat, Projo berkembang pesat di seluruh Indonesia. Jaringan relawan dibangun dari tingkat pusat hingga ke desa, dengan semangat gotong royong dan kemandirian. Tahun 2014 menjadi momen penting ketika Projo tampil sebagai salah satu kekuatan utama dalam memenangkan pasangan Joko Widodo–Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden.
Setelah kemenangan tersebut, pada 23 Agustus 2014, Projo secara resmi bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) dengan visi mengawal jalannya pemerintahan Jokowi dan menjaga agar semangat perubahan tetap berpihak kepada rakyat kecil.
Memasuki periode 2015 hingga 2018, Projo fokus memperkuat struktur dan basis massa. Kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi rakyat dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Selatan.
Program seperti pelatihan petani, dukungan UMKM, dan kampanye pembangunan nasional menjadi ciri khas gerakan ini. Projo berupaya menjembatani komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, memastikan kebijakan Jokowi dirasakan langsung oleh rakyat.
Tahun 2019 menjadi babak kedua keterlibatan besar Projo dalam politik nasional.
Gerakan ini kembali mengerahkan jutaan relawan untuk memenangkan pasangan Jokowi–Ma’ruf Amin. Setelah kemenangan tersebut, Presiden Jokowi memberi penghargaan khusus kepada para relawannya, menegaskan bahwa Projo bukan sekadar pendukung politik, melainkan mitra rakyat dalam membangun bangsa.
Pada periode 2020–2022, Projo menunjukkan peran strategis dalam mendukung berbagai program pemerintahan, mulai dari pembangunan infrastruktur, digitalisasi desa, hingga penanganan pandemi COVID-19. Beberapa kadernya pun dipercaya memegang posisi penting di pemerintahan, salah satunya Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo, yang diangkat menjadi Wakil Menteri Desa (2019) dan kemudian Menteri Komunikasi dan Informatika (2023).
Menjelang Pemilihan Presiden 2024, arah politik Projo mengalami perubahan signifikan.
Dalam Rapat Kerja Nasional Mei 2023 di Gelora Bung Karno, Jokowi hadir dan memberi sinyal dukungan kepada calon penerusnya.
Tak lama kemudian, Projo secara terbuka menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, menandai pergeseran orientasi dari relawan Jokowi menuju kekuatan politik yang lebih luas.
Keputusan ini terbukti strategis. Pada Pemilu 2024, pasangan Prabowo–Gibran berhasil memenangkan kontestasi, dan Projo menyebut dirinya sebagai “pelopor terbentuknya duet Prabowo–Gibran.”
Wacana untuk menjadikan Projo sebagai partai politik mulai bergulir pada akhir 2024, meski keputusan finalnya ditunda hingga kongres nasional.
Memasuki usia ke-11 pada Agustus 2025, Projo kembali menegaskan komitmennya untuk tetap berada “di garis rakyat”.
Dalam Kongres III tahun 2025, Projo meluncurkan logo baru: dari wajah Jokowi berganti menjadi simbol semut hitam bermata kuning dan bersayap putih, melambangkan kerja keras, solidaritas, dan kemandirian rakyat.
Perubahan ini sekaligus menandai fase baru transformasi Projo dari gerakan relawan menjadi ormas nasional yang lebih terbuka terhadap dinamika politik Indonesia.
Kini, di bawah kepemimpinan Budi Arie Setiadi, Projo memantapkan diri bukan hanya sebagai pendukung pemerintahan Prabowo–Gibran, tetapi juga sebagai kekuatan sosial-politik yang memiliki akar kuat di masyarakat.
Dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, Projo terus mengusung semangat “setia di garis rakyat” — semangat yang menjadi jiwa dari gerakan ini sejak awal berdirinya lebih dari satu dekade lalu.(*)
- Anak Hilang Asal Makassar Bilqis Ditemukan di Jambi - 8 November 2025
- Siswi SMP Ranu Harapan Iftitah Izzatunnisa Ukir Juara 1 Hasanuddin Open Archery Championship - 8 November 2025
- Kronologi Lengkap Bilqis Diduga Diculik di Taman Pakui Sayang Makassar - 8 November 2025
