INDEPENDENews.com – Kesejahteraan petani menjadi salah satu topik yang mengemuka dalam debat pertama Pilgub Sulsel, beberapa waktu lalu.
Begitu hangat diperbincangkan setelah calon gubernur nomor urut 01, Danny Pomanto (DP) memberikan sindiran untuk lawannya dengan menyebut banyak petani menjerit karena kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi di era Andi Sudirman Sulaiman yang menjadi rivalnya di Pilgun Sulsel 2024.
Padahal faktanya, di masa kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya, sektor Pertanian Sulsel dinilai begitu berjaya.
Hal itu berkat sejumlah inovasi yang dilakukan pemprov Sulsel, salah satunya melalui program Mandiri Benih Andalan.
Program tersebut dijalankan sudah sejak tahun 2021 awal kepemimpinannya.
Dimana setiap tahunnya ada ratusan ribu bantuan benih yang diberikan secara gratis kepada para petani.
Termasuk diantaranya yaitu benih padi, serta komoditi unggul lainnya. Hasilnya pun terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian di Sulsel.
Khusus padi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan yang terjadi berhasil membawa Sulsel menjadi provinsi tertinggi di Indonesia dengan surplus beras mencapai 2,08 juta ton pada tahun 2022.
Produksi padi pada 2022 diketahui mencapai 5,34 juta ton, atau mengalami peningkatan sebesar 4,92 persen dibanding sebelumnya 2021 sebanyak 5,09 juta ton.
Sejalan dengan itu, produksi beras juga meningkat.
Dimana pada tahun 2020 berada pada angka 2,7 juta ton, 2021 menjadi 2,92 juta ton, dan di tahun 2022 meningkat sebesar 3,07 juta ton.
Melihat data tersebut, artinya Sulsel mampu meningkatkan produksi dalam dua tahun itu sampai dengan 651.704 ton.
Termasuk berhasil mengalahkan Jabar, Jateng, Jatim yang memiliki wiliyah yang lebih luas namun hanya mampu meningkatkan produksi sekitar 133.000-416.000 ton.
Geliat pertanian di Sulsel juga terlihat dari data Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik signifikan.
Pada tahun 2019 sebesar 96,77 persen, 2020 96,97 persen, 2021 98,55 persen, 2022 100,39 persen, dan tahun 2023 107,91 persen.
Diketahui, program Mandiri Benih Andalan tidak hanya berupa bantuan binih padi unggul yang diberikan secara gratis kepada para petani dengan menyasar 200 ribu hektar lahan pertanian yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Akan tetapi, program ini juga didukung dengan bantuan sarana pertanian, bibit komoditi hortikultura dan perkebunan yang berdampak pada pengurangan biaya produksi petani secara keseluruhan.
Akademisi Unhas, Prof Dr Ambo Ala, menyebutkan bahwa program benih mandiri yang ditelorkan Andi Sudirman Sulaiman mengangkat produksi pertanian di Sulsel.
“Program yang telah dilakukan Pak Andi Sudirman di sektor pertanian betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Produksi beras kita bisa meningkat, bahkan tahun 2022 bisa surplus 2,08 juta ton. Artinya, produksi kita melebihi dari konsumsi masyarakat Sulsel,” kata Pengamat Pertanian itu.
Atas inovasi pembangunan di sektor pertanian, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang di berikan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) meminta kepada siapapun yang berpandangan negatif terhadap kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman seharusnya berbicara berdasarkan data.
Ia menyakini masyarakat telah mengetahui dan merasakan langsung manfaat dari apa yang dikerjakan Andi Sudirman selama kurang lebih tiga tahun menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
“Kalau kita bicara data saja. Faktanya adalah sektor pertanian kita berjaya dan para petani benar-benar merasakan manfaatnya. Dan tentu saja, jika terpilih kembali, semua ini akan terus dilanjutkan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter,” ucapnya. (*)
- Menag Nasaruddin Umar Temui Menhaj Saudi, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat - 25 November 2024
- Masa Tenang Pilkada 2024, Camat Bontoala Pimpin Penertiban APK - 24 November 2024
- Ikuti Gerakan Subuh Berjamaah, Camat Bontoala: Wujud Ciptakan Pilkada Damai - 24 November 2024