Temukan Teori Cegah Kekerasan Seksual, Wahyuni Raih Gelar Doktor di Universitas Hasanuddin

Berita Utama31 Dilihat

INDEPENDENews.com, MAKASSAR – Senyum lega menghiasi wajah Wahyuni saat pengumuman resmi dibacakan di Aula Prof Fachruddin Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (23/9/2025).

Ia dinyatakan lulus sebagai Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan predikat sangat memuaskan.

Perjalanan panjang yang ditempuhnya berakhir indah, setelah berhasil mempertahankan disertasi yang menyoroti isu sensitif sekaligus krusial: pencegahan kekerasan seksual pada anak melalui media video animasi.

Sidang promosi terbuka itu berlangsung khidmat, disaksikan oleh jajaran guru besar dan akademisi yang menjadi penguji. Deretan nama besar hadir memberi penilaian—mulai dari Prof DR. Farida Pattinggi, Prof DR.dr Muhammad Tahir Abdullah, hingga Prof Drh. M Rizal Martua Damanik.

Di sisi lain, Wahyuni tetap tegar, didampingi dukungan penuh dari sang ayah dan Wakil Wali Kota Palopo, DR. Akhmad Syarifuddin Daud.

Meski ibunya tidak dapat hadir karena sakit, semangat itu tidak surut.

Disertasi berjudul “Pengaruh Edukasi Norma Sosial melalui Video Animasi terhadap Perilaku Pencegahan Seksual pada Anak Sekolah Dasar” menjadi bukti nyata kepedulian Wahyuni terhadap masa depan generasi muda.

Dengan metode sederhana namun penuh makna, ia merancang video animasi yang mudah dipahami anak-anak. Bahasa yang lugas, visual yang ceria, serta pesan moral yang kuat menjadikan penelitian ini terasa dekat dengan dunia anak.

Hasilnya jelas: video animasi terbukti mampu meningkatkan pemahaman dan perilaku pencegahan seksual di kalangan siswa sekolah dasar.

Anak-anak tidak hanya lebih sadar akan pentingnya menjaga diri, tetapi juga berani bersuara ketika menghadapi situasi mencurigakan.

“Penelitian ini memberikan bukti konkret bahwa media edukasi yang kreatif dan sesuai dengan karakteristik anak-anak dapat menjadi alat efektif dalam pencegahan kekerasan seksual,” ujar Wahyuni usai sidang.

Di balik gelar yang disandangnya, Wahyuni meninggalkan jejak yang lebih besar: harapan.

Harapan bahwa risetnya bisa menjadi inspirasi bagi kebijakan pendidikan dan perlindungan anak di Indonesia.

Harapan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri mereka.

Kini, gelar Doktor hanyalah awal. Karya Wahyuni berdiri sebagai pengingat bahwa ilmu, jika dipadukan dengan kepedulian, mampu memberi dampak yang nyata bagi masyarakat.(*)