Tragedi Pengeboman Ikan di Taman Nasional Takabonerate Telan Korban Jiwa

Berita Utama, Selayar1688 Dilihat

Selayar, independenews.com- Sebuah peristiwa tragis terjadi di perairan Taka Gantarang, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, pada Rabu, 6 September.

Seorang nelayan bernama Panji, warga Desa Tarupa, tewas secara mendadak saat melakukan aktivitas pengeboman ikan menggunakan bahan peledak di Taman Nasional Takabonerate.

Pukul 09.15 pagi, Panji berangkat melaut bersama temannya, Dandi, menggunakan kapal balapan atau jolor dan sampan kecil. Saat tiba di perairan Taka Gantarang, Panji menggunakan sampan kecil untuk melemparkan bom ikan berukuran sekitar lima liter.

Meskipun bom ikan tersebut berhasil dilemparkan, Panji belum sempat menjauh dari tempatnya saat bom meledak, yang menyebabkan tubuhnya hancur.

Peristiwa tragis ini menjadi saksi bagi nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian. Dandi, yang berada di tempat tersebut, berusaha mencari dan memeriksa Panji yang terkena ledakan. Namun, upaya pencarian belum berhasil menemukan bagian tubuh atau kondisi Panji yang hilang.

Ketakutan dan kepanikan Dandi mendorongnya untuk kembali ke Desa Tarupa dan meminta bantuan warga dalam mencari saudaranya yang hilang. Kabar beredar bahwa jasad Panji akhirnya ditemukan dan dimakamkan di Pulau Tarupa tanpa sepengetahuan pihak berwenang setempat.

Aktivis lingkungan setempat, Ibrahim Muchtar, sangat prihatin dengan insiden ini dan menegaskan bahwa peristiwa serupa telah terjadi berulang kali di Selayar. Ia mengungkapkan bahwa terkadang masyarakat setempat cenderung merahasiakan kejadian-kejadian semacam ini dan menganggapnya sebagai aib.

Ibrahim Muchtar mendesak agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini, yang merupakan tragedi kemanusiaan. Ia berharap bahwa insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi mereka yang masih menggunakan bahan peledak saat beraktivitas melaut, dengan tujuan agar tidak ada lagi korban jiwa di masa depan.

“Semoga penegak hukum segera mengungkap kejadian sebenarnya karena ada dua versi informasi. Ada yang menyebut tubuh Panji hancur dan tidak ditemukan, namun ada juga versi yang menyebutkan bahwa tubuhnya tidak terlalu hancur dan sempat dikuburkan secara diam-diam,” tegas Ibrahim Muchtar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *