INDEPENDENews.com, PAREPARE – PSM Makassar menunjukkan karakter sejati mereka sebagai salah satu tim elite Indonesia.
Bermain di hadapan publik sendiri, Pasukan Ramang berhasil menundukkan Persija Jakarta dengan skor meyakinkan 2-0 dalam lanjutan Super League 2025/2026 di Stadion Gelora BJ Habibie, Minggu (21/9/2025).
Kemenangan ini terasa spesial.
Selain menjadi tiga poin perdana bagi PSM musim ini, hasil tersebut sekaligus mengangkat mereka keluar dari zona degradasi dan mengakhiri tren negatif di awal kompetisi.
Jalannya Pertandingan
Sejak menit awal, Persija tampil lebih agresif. Lini serang Macan Kemayoran yang digalang Eksel Runtukahu, Van Basty Sousa (Brasil), Jordi Amat, Fabio Calonego (Brasil), Gustavo Franca (Brasil), Alan Cardoso (Brasil), Allano Brendon de Souza (Brasil), dan Thales Lira (Brasil) beberapa kali menekan jantung pertahanan PSM.
Bahkan, Allano sempat menjebol gawang PSM, namun gol tersebut dianulir wasit karena offside.
PSM yang lebih banyak bertahan mencoba mengandalkan serangan balik cepat.
Meski begitu, di babak pertama peluang emas tuan rumah masih minim.
Skor imbang tanpa gol bertahan hingga jeda.
Memasuki babak kedua, strategi Bernardo Tavares mulai membuahkan hasil.
Pada menit ke-56, PSM mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti.
Savio Roberto tampil sebagai eksekutor dan melepaskan sepakan akurat yang merobek gawang Carlos Eduardo.
Stadion pun bergemuruh, dan momentum permainan berpihak pada Juku Eja.
Tertinggal satu gol, Persija mencoba merespons dengan memasukkan Gustavo Almeida dan Witan Sulaeman untuk menambah daya gedor.
Namun, justru PSM yang kembali menambah keunggulan.
Menit ke-76, Abu Kamara sukses menanduk bola hasil umpan silang Rizky Eka Pratama dan mengubah skor menjadi 2-0.
Persija terus menekan di sisa laga, tetapi rapatnya lini belakang PSM yang dikawal Yuran Fernandes dan kiper Hilman Syah membuat gawang tuan rumah tetap steril.
Hingga peluit panjang, skor 2-0 bertahan untuk keunggulan Juku Eja.
Analisa Taktik
Kunci kemenangan PSM terletak pada dua hal: disiplin bertahan dan efektivitas memanfaatkan bola mati.
Meski kalah dalam penguasaan bola, PSM mampu menutup ruang bagi lini depan Persija dan mengubah sedikit peluang menjadi gol.
Sebaliknya, Persija yang lebih dominan justru gagal mengeksekusi peluang.
Masalah klasik di lini pertahanan juga kembali terlihat, terutama saat menghadapi situasi set piece dan crossing.
Dampak
Bagi PSM, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Mental para pemain kembali terangkat, dan tim berhasil keluar dari tekanan papan bawah.
Dukungan penuh suporter di Parepare pun menjadi energi tambahan yang mengangkat semangat pemain di lapangan.
Sementara itu, bagi Persija, kekalahan ini menjadi peringatan dini.
Rekor tak terkalahkan mereka akhirnya patah, dan kelemahan dalam menjaga konsentrasi saat menghadapi bola mati harus segera dibenahi jika ingin bersaing di jalur juara.
PSM membuktikan bahwa mereka belum habis.
Dengan disiplin, kerja keras, dan dukungan publik sendiri, Juku Eja sukses menumbangkan tim besar sekaliber Persija.
Tiga poin ini menjadi titik balik penting untuk kembali bersaing di Super League.
Sebaliknya, Persija harus segera mengevaluasi performa terutama di lini pertahanan, agar tak kembali kehilangan poin di laga-laga berikutnya.(*)
- Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina - 24 September 2025
- Dari Sinjai ke Panggung Dunia: Helmy Pratiwi, Terpilih Ikut Program Internasional AS - 24 September 2025
- Temukan Teori Cegah Kekerasan Seksual, Wahyuni Raih Gelar Doktor di Universitas Hasanuddin - 24 September 2025