INDEPENDENews.com – Ketua Bawaslu Maros, Sufirman mengatakan, peringatan hari Sumpah Pemuda (HSP) tahun ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran strategis pemuda dalam menjaga dan mengawal kehidupan demokrasi di Indonesia.
Semangat persatuan dan gotong royong yang tercermin dalam Sumpah Pemuda 1928 relevan dengan tantangan demokrasi saat ini, terutama dalam menghadapi polarisasi dan disinformasi.
“Pemuda memiliki energi, idealisme, dan akses terhadap teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengawal demokrasi secara lebih efektif. Mereka adalah agen perubahan yang dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, serta mengawasi jalannya pemerintahan agar tetap transparan dan akuntabel,” ujarnya saat diskusi rutin dengan topik Napak Tilas Sumpah Pemuda 1928, di Kantor Bawaslu Kabupaten Maros, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, salah satu indikator penting dalam mengukur peran pemuda dalam demokrasi adalah partisipasi mereka dalam Pemilihan Umum. Pemilih muda (usia 17-35 tahun) merupakan kelompok pemilih terbesar dalam DPT Pemilu 2024.
Hal ini menunjukkan potensi besar pemuda dalam menentukan arah kebijakan dan kepemimpinan nasional.
Namun, partisipasi pemuda dalam pemilu tidak hanya sebatas memberikan suara. Mereka juga perlu berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemilu, melaporkan pelanggaran, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang kompeten dan berintegritas.
Lanjut, kata Sufirman, meski memiliki potensi besar, pemuda juga menghadapi berbagai tantangan dalam mengawal demokrasi. Polarisasi politik, disinformasi, dan apatisme merupakan beberapa faktor yang dapat menghambat peran aktif pemuda dalam proses politik.
“Kita harus mengakui bahwa pemuda saat ini hidup di era yang penuh dengan informasi yang simpang siur. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis agar tidak mudah termakan hoaks dan propaganda,” terangnya.
Di sisi lain, perkembangan teknologi juga membuka peluang baru bagi pemuda untuk mengawal proses Demokrasi. Media sosial, platform digital, dan aplikasi mobile dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang akurat, menggalang dukungan, serta memantau kinerja pemerintah dan wakil rakyat.
“Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat persatuan dan gotong royong di kalangan pemuda. Dengan memanfaatkan potensi dan mengatasi tantangan yang ada, pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal kehidupan demokrasi di Indonesia, serta mewujudkan cita-cita bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat,” tuturnya. (*)
