ToT Pandu Digital Purwa: Peningkatan Kapasitas SDM untuk Era Digital

Makassar17 Dilihat

INDEPENDENews.com – Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) bersama Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Digital (BBPSDMP Komdigi) sukses menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Pandu Digital Purwa.

Sebuah program peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang bertujuan mencetak fasilitator unggul di bidang literasi digital dan kecerdasan buatan (AI).

Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini menghadirkan para narasumber berpengalaman, di antaranya Sulaiman S. Harahap, S.Kom yang membahas pemberdayaan ekstrakurikuler Pandu Digital, Sri Yanti, A.Md., S.Pd. yang mengupas konsep dan etika kecerdasan buatan, serta M. Yahya, M.Kom yang menguraikan penerapan AI dalam pendidikan.

Selain itu, acara ini juga menghadirkan dua keynote speaker, yakni Bambang Tri Santoso, Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan Komdigi RI, serta Anshar Syukur, Sekretaris Jenderal JSDI.

Dalam sambutannya, Anshar Syukur yang sekaligus ketua ekstrakurikuler pandu digital Indonesia menyampaikan harapannya terhadap program ini.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap sekolah memiliki fasilitator digital yang mumpuni. Dengan adanya ToT Pandu Digital Purwa ini, kita membangun fondasi yang kokoh untuk menciptakan generasi yang tidak hanya melek digital, tetapi juga memiliki etika dan keterampilan yang kuat dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama,” tutur Anshar, Sabtu (22/2/2025).

Ia juga berharap bahwa setelah pelatihan ini, peserta akan aktif mengimplementasikan ilmu yang didapat dan mengembangkan komunitas Pandu Digital di sekolah mereka masing-masing

Sementara itu, ditempat terpisah, Muhammad Ramli Rahim menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat adopsi teknologi digital di sekolah-sekolah Indonesia.

“ToT Pandu Digital Purwa ini merupakan langkah konkret dalam membangun ekosistem pendidikan yang responsif terhadap perkembangan digital. Kami berharap para peserta yang telah mendapatkan pelatihan ini dapat menjadi agen perubahan dalam mengembangkan literasi digital di satuan pendidikan masing-masing,” ungkap Ramli.

Ia juga menegaskan bahwa Pandu Digital bukan sekadar program tambahan di sekolah, tetapi sebuah gerakan yang harus terus berkembang agar pendidikan di Indonesia tidak tertinggal dalam arus transformasi digital global.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Para moderator, Yassir M Nur dan Fitriani, memastikan jalannya diskusi yang interaktif dan inspiratif.

Dengan semangat kolaborasi dan berbagi ilmu, acara ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif lain dalam meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar dan tenaga pendidik.

Sebagai langkah selanjutnya, JSDI dan Komdigi akan terus mengembangkan pelatihan serupa untuk memastikan bahwa transformasi digital di dunia pendidikan berjalan dengan lancar dan berkelanjutan. (*)