Tahun Politik, Bawaslu Sulsel: Peran Kampus Punya Ruang Edukasi

Berita Utama, Kampus1887 Dilihat

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, telah mengungkapkan bahwa perguruan tinggi memiliki potensi untuk melakukan “pengujian” visi, misi, dan program dari setiap calon yang akan bertarung dalam pemilihan serentak tahun 2024 yang akan datang.

Saiful Jihad mengemukakan pandangan ini saat merespons pertanyaan dari peserta acara Campus Talk Bawaslu yang digelar di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus, Rabu (6/9/2023) kemarin.

“Ada ruang bagi teman-teman kampus, perguruan tinggi, untuk melakukannya. Saya sudah melihat draft PKPU, yang dimaksud adalah fasilitas pendidikan yang hanya berlaku di kampus, tidak sampai ke sekolah, apalagi SD,” kata Saiful Jihad.

Selain itu, Saiful menjelaskan bahwa banyak pihak yang tertarik untuk berdiskusi di lingkungan kampus. Perguruan tinggi juga ingin mengundang calon-calon untuk mendiskusikan visi-misi dan program mereka dengan berbagai sudut pandang.

“Calon-calon yang mencalonkan diri sebaiknya diuji di kampus, diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi. Dengan cara ini, sudut pandang mereka akan lebih diperkaya, dan calon itu sendiri akan mendapatkan masukan berharga dari komunitas kampus,” tambah Saiful Jihad.

Namun, Saiful Jihad menekankan bahwa pelaksanaannya harus tetap diawasi untuk mematuhi keputusan perundang-undangan yang telah disepakati.

“Tentu saja, ada persyaratan yang harus diikuti, seperti tidak boleh menggunakan atribut sesuai dengan keputusan MK. Menggunakan atribut saja tidak diperbolehkan, apalagi mengajak orang untuk memilih calon tertentu,” jelas Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Sulsel ini.

Selama acara tersebut, Saiful Jihad juga memberikan edukasi kepada mahasiswa mengenai dampak praktek politik uang. Menurutnya, praktek ini memiliki dampak langsung terhadap proses pemilu dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Praktek politik uang memiliki dampak besar pada pemilihan pemimpin. Terpilihnya pemimpin mungkin bukanlah yang terbaik, tetapi bisa saja hanya karena memiliki banyak uang. Dampaknya dirasakan oleh kita semua, masyarakat Indonesia, dalam hal fasilitas dasar seperti jalan dan lainnya,” tegasnya.

Sebelumnya, Bawaslu Sulsel juga telah melakukan kegiatan serupa dengan mengunjungi dan berdiskusi dengan calon pemilih pemula di beberapa sekolah di wilayah Gowa-Makassar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *