JAKARTA, INDEPENDENews.com – Koordinator Nasional (Kornas) Gebrakan Indonesia Berani Maju (Gibran Maju) meminta Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo jangan buat gaduh di masa kampanye pilpres 2024 ini.
Ketua Bidang Hukum Koordinator Nasional (Kornas) Gebrakan Indonesia Berani Maju (Gibran Maju) Razak Said menyayangkan pernyataan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang menyerang Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dengan isu pribadi.
“Sayang sekali perkataan itu harus keluar dari mulut seorang senior dan tokoh politik sekelas FX Rudi, beliau ini kan figur yang sangat dihormati oleh masyarakat,” kata Razak, Jumat (1/12/2023) dalam rilisnya diterima redaksi Independenews.com.
Menurut Razak, sebagai seorang figur senior dan tokoh politik, FX Rudi tidak pantas pernyataan tidak mendidik, dan cenderung mengandung gosip. Hal ini, dinilai meruntuhkan ketokohannya.
“Mestinya setiap tim pemenangan pasangan capres-cawapres memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat dan lebih mengedepankan gagasan dan program jagoannya,” tuturnya.
Dengan demikian, pihaknya mengingatkan FX Rudi untuk tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang rendahan seperti itu.
“Kelas anda itu terlalu tinggi kalau hanya untuk mencari dan mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat untuk calon anda, tidak perlulah sampai merendahkan diri anda sendiri dengan pernyataan yang tidak mendidik itu, kami jadi bertanya anda ini sebenarnya ketua partai atau tukang gosip,” imbuhnya.
Bukan malah membuat pernyataan yang justru menyerang pribadi dan keluarga Iriana dan Jokowi.
“Ini jelas sudah sangat di luar dari pada nilai-nilai luhur bangsa kita yang sangat menghargai sosok seorang perempuan ataupun sosok seorang ibu,” sesalnya.
FX Rudy Ungkit Rumah Tangga Iriana-Jokowi
Dilansir detikNews, pernyataan itu disampaikan FX Rudy dalam wawancara bersama wartawan di Jakarta, Rabu (29/11). FX Rudy awalnya mengomentari soal ribut-ribut sebutan petugas partai terhadap Jokowi. Rudy juga menyinggung soal majunya Gibran jadi Wali Kota Solo.
“Kalau tersinggung menjadi petugas partai, ya suruh nyalonin rakyatlah dulu waktu presiden. Termasuk Mas Gibran. Kemarin kalau berani ya lewat independen, tak lawani dengan Pak Pur dan Pak Teguh,” kata FX Rudy.
FX Rudy lalu mengungkit Pilwalkot Surakarta. FX Rudy menyinggung pernyataan-pernyataan soal ‘yang memilih itu rakyat’. Rudy juga menyebut soal hak prerogatif Megawati terkait rekomendasi.
“Yang punya rakyat itu PDI Perjuangan yang masuk di PDI Perjuangan. Untung saya punya 30 kursi dari 45. Kalau ndak, dipret juga saya. Yang milih rakyat, rakyat mana? Anak njenengan nggak mungkin dapat rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri karena Bu Mega punya hak prerogatif dan masih sayang kepada Pak Joko Widodo yang saat itu belum ketauan bobroknya,” ujar FX Rudy.
FX Rudy menyebut istilah petugas partai selama ini disalahpersepsikan oleh buzzer. FX Rudy kemudian menyebut dirinya sakit hati terhadap Iriana.
- Menag Nasaruddin Umar Temui Menhaj Saudi, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat - 25 November 2024
- Masa Tenang Pilkada 2024, Camat Bontoala Pimpin Penertiban APK - 24 November 2024
- Ikuti Gerakan Subuh Berjamaah, Camat Bontoala: Wujud Ciptakan Pilkada Damai - 24 November 2024