INDEPENDENews.com, Jabar-FIXPOLL Indonesia melaksanakan survei di Provinsi Jawa Barat pada 15 – 23 Juni 2023 dengan metode Multistage Random Sampling.Â
Melibatkan 840 responden dengan margin of error +/- 3,38 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Â
Populasi survei adalah seluruh warga Jawa Barat berusia 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan dengan cara wawancara langsung secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih.
Mayoritas masyarakat Jawa Barat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 64,5 persen, sedangkan yang tidak puas 24,6 persen.Â
Penolakan terhadap pembangunan IKN cukup tinggi di kalangan masyarakat Jawa Barat, 75,8 persen tidak setuju dengan pembangunan IKN, hanya 23,2 persen yang setuju dengan pembangunan IKN.
Survei ini menemukan beberapa temuan diantaranya:Â
Pertama, terdapat 68,5 persen masyarakat Jawa Barat yang mengaku siap menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak 2024 sedangkan 21,4 persen mengaku tidak menggunakan hak pilihnya.
Kedua, Gerindra menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Barat yakni 20,2
persen, urutan kedua ditempati PKS dengan 15,0 persen, Golkar di posisi ketiga dengan 12,1 persen, menyusul PDIP 12,0 persen, Nasdem 6,1 persen, PKB 6,1 persen, Demokrat 5,6 persen, PPP 1,5 persen, PAN 1,4 persen, Partai Ummat 1,1 persen, adapun Perindo, Gelora, PSI, PBB masing-masing 0,5 persen.Â
Hanura 0,2 persen, sedangkan Garuda, PKN, dan Partai Buruh masing-masing 0,1 persen.Â
Namun masih ada 10,3 persen masyarakat Jawa Barat yang belum menentukan pilihan dan 6,1 persen yang masih merahasiakan pilihannya.
Ketiga, pertimbangan masyarakat Jawa Barat dalam memilih parpol yakni: sudah terbiasa memilih parpol sejak dulu 24,2 persen, memperjuangkan kepentingan umat Islam 10,2 persen, visi misi dan program partai 9,5 persen, tertarik pada figur caleg partai 8,7 persen, tertarik pada figur ketua partai 7,6 persen, dekat dengan tokoh partai 7,0 persen, pengaruh tokoh agama/masyarakat 6,9 persen, memiliki ideologi pancasila 5,9 persen, partai tersebut berpihak kepada rakyat kecil 5,5 persen, ideologi partai 4,4 persen, setuju dengan ide dan gagasan yang ditawarkan 4,2 persen, mewakili semangat generasi muda 2,2 persen, tertarik dengan slogan partai 1,9 persen, dekat dengan partai tersebut 0,7 persen, dan mewakili aspirasi kalangan/ormas tertentu 0,7 persen.
Keempat, Temuan survei juga mengungkapkan masyarakat Jawa Barat menginginkan capres yang membawa kemaslahatan 44,6 persen, kemudian membantu rakyat kecil 25,5 persen, memiliki semangat keberlanjutan dan perubahan 16,2 persen, semangat perubahan 3,2 persen dan semangat keberlanjutan 1,2 persen.
Kelima, dalam simulasi tiga kandidat capres, Prabowo Subianto menjadi capres dengan tingkat keterkenalan tertinggi yakni 94,4 persen, urutan kedua ditempati Anies Baswedan 89.8 persen, disusul Ganjar Pranowo 85,1 persen.Â
Prabowo Subianto juga unggul dari segi tingkat kesukaan yakni 79,0 persen, disusul Anies Baswedan 75,5 persen, lalu di urutan ketiga ada Ganjar Pranowo 55,2 persen.
Keenam, dalam simulasi cawapres, Ridwan Kamil memiliki tingkat keterkenalan tertinggi 85,7 persen, lalu Sandiaga Salahuddin Uno 81,5 persen, AHY 80,6 persen, Erick Thohir 70,7 persen, Ahmad Heryawan 66,8 persen, Susi Pudjiastuti 63,6 persen, Mahfud MD 61,4 persen, Muhaimin Iskandar 52,3 persen, Andika Perkasa 50,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 50,0 persen, Gatot Nurmantyo 48,9 persen, Said Aqil Siradj 42,3 persen, Moeldoko 41,3 persen, LaNyalla Mattalitti 35,5 persen, Dudung Abdurrahman 32,7 persen, Yenny Wahid 27,4 persen, Nasaruddin Umar 25,8 persen, Yahya Staquf 21,8 persen, Marsudi Syuhud 19,9 persen, dan Miftachul Akhyar 17,3 persen.
Ketujuh, dari sisi tingkat kesukaan terhadap cawapres, Ridwan Kamil menduduki posisi pertama 78,9 persen, berikutnya Sandiaga Salahuddin Uno 70,8 persen, AHY 68,9 persen, Erick Thohir 55,7 persen, Susi Pudjiastuti 53,9 persen, Ahmad Heryawan 52,3 persen, Andika Perkasa 42,6 persen, Mahfud MD 41,7 persen, Muhaimin Iskandar 41,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 38,1 persen, Gatot Nurmantyo 35,4 persen, Said Aqil Siradj 25,6 persen, LaNyalla Mattalitti 25,5 persen, Moeldoko 21,2 persen, Dudung Abdurrahman 20,6 persen, Nasaruddin Umar 20,2 persen, Yenny Wahid 18,9 persen, Marsudi Syuhud 15,9 persen, Yahya Staquf 11,0 persen, dan Miftachul Akhyar 10,5 persen.
Di sisi lain mayoritas masyarakat Jawa Barat, 60 persen, menginginkan Tokoh Jawa Barat menjadi cawapres dalam Pilpres 2024.
Kedelapan, simulasi elektabilitas Calon Presiden:
Simulasi Empat Kandidat
- Prabowo Subianto: 38,6 persen
- Anies Baswedan: 29,3 persen
- Ganjar Pranowo: 15,9 persen
- Airlangga Hartarto: 6,2 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 10,0 persen
Simulasi Tiga Kandidat
- Prabowo Subianto: 38,4 persen
- Anies Baswedan 33,7 persen
- Ganjar Pranowo16,9 persen
- Tidak tahu/tidak jawab: 11,0 persen
Kesembilan, jika Anies Baswedan dipasangkan dengan tokoh Jawa Barat dalam pilpres 2024, maka Ridwan Kamil dinilai sebagai tokoh Jawa Barat yang paling layak mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres 44,7 persen, disusul Ahmad Heryawan 35,9 persen, Andika Perkasa 8,9 persen, Susi Pudjiastuti 4,3 persen, Said Aqil Siradj 2,0 persen, dan Dudung Abdurrahman1,0 persen.
Kesepuluh jika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan tokoh Jawa Barat dalam pilpres 2024, maka Ridwan Kamil masih menjadi tokoh Jawa Barat yang dinilai paling layak mendampingi Ganjar Pranowo sebagai cawapres 70,4 persen, disusul Andika Perkasa 13,6 persen, Susi Pudjiastuti 7,2 persen, Said Aqil Siradj 3,2 persen, Dudung Abdurrahman 1,6 persen, dan Ahmad Heryawan 0,8 persen.
Kesebelas, jika Prabowo Subianto dipasangkan dengan tokoh Jawa Barat dalam pilpres 2024, maka Ridwan Kamil tetap menjadi tokoh Jawa Barat yang dinilai paling layak mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres 65,1 persen, disusul Ahmad Heryawan 15,9 persen, Andika Perkasa 9,3 persen, Susi Pudjiastuti 4,0 persen, Said Aqil Siradj 1,9 persen, dan Dudung Abdurrahman 1,2 persen.(*)
- Pantun Prof Ichsan Ali Membuat Senyum Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie - 16 November 2024
- Diskusi KJP: Soroti Keberpihakan Program 4 Paslon Pemimpin Makassar - 1 November 2024
- Pengamat Politik Unhas dan UIN Alauddin Bedah Program INIMI - 1 November 2024