INDEPENDENews.com – Diskusi Komunitas Jurnalis Politik (KJP) di Makassar menghadirkan analisis mendalam mengenai strategi kampanye dan potensi kuda hitam dalam Pilwali Makassar.
Dua pengamat politik terkemuka, Dr. Abdi (Unismuh) dan Andi Ali Armunanto (Unhas), mengungkapkan pandangan mereka mengenai pertarungan politik yang semakin sengit di Kota
Pengamat politik Andi Ali Armunanto sebut Indira-Ilham jug Mengadopsi gaya Danny Pomanto yang terbukti efektif dalam memenangkan Pilwalkot selama dua periode.
Mereka mengandalkan konsentrasi massa dan dukungan kuat dari elit politik.
Calon Lain diantaranya ada Appi – Aliyah , Seto-Rezki, Amri-Rahman juga Memiliki backing elit politik yang kuat, menjadi modal utama mereka dalam meraih dukungan.
Terkait Pasngan Seto – Reski Menampilkan pendekatan yang berbeda, lebih kreatif dan fokus pada program serta kinerja.
“Mereka cenderung menghindari isu negatif dan lebih memilih untuk membangun narasi politik yang positif dalam mempromosikan visi dan misi mereka kepada publik” ungkapnya, Rabu (25/9/2024).
Keberadaan Seto-Rezky tidak terbebani dengan isu negatif yang sering dialamatkan kepada pasangan lain seperti Inimi dan Mulia, yang telah lama berpolitik di Makassar.
Hal ini membuat mereka lebih leluasa dalam membangun citra positif dan menyampaikan pesan kampanye kepada masyarakat.
Posisi Mereka memiliki potensi besar untuk menjadi kuda hitam, tergantung bagaimana mereka memanfaatkan strategi kampanye yang tepat dan membranding diri secara efektif.
Pengamat politik Unismuh DR Abdi bahwa saat ini era digitalisasi, Pasangan Seto-Rezky dan Indira-Ilham menunjukkan keunggulan dalam memanfaatkan kampanye digital, yang menjadi tren baru dalam mempengaruhi kelompok milenial dan pemilih muda.
Kampanye digital telah menjadi revolusi baru dalam dunia politik.
Calon yang mampu memanfaatkannya dengan efektif akan memiliki keunggulan dalam meraih dukungan dan menyebarkan pesan kampanye.
Kelompok milenial menjadi target utama dalam Pilwali Makassar.
Calon yang berhasil menarik perhatian mereka akan memiliki peluang besar untuk memenangkan pertarungan.
Diskusi KJP menunjukkan bahwa Pilwali Makassar akan menjadi pertarungan yang menarik dengan strategi kampanye yang beragam.
Seto-Rezky memiliki potensi besar untuk menjadi kuda hitam, namun mereka perlu memaksimalkan strategi kampanye digital dan menjangkau kelompok milenial untuk meraih kemenangan. (*)
- Menag Nasaruddin Umar Temui Menhaj Saudi, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat - 25 November 2024
- Masa Tenang Pilkada 2024, Camat Bontoala Pimpin Penertiban APK - 24 November 2024
- Ikuti Gerakan Subuh Berjamaah, Camat Bontoala: Wujud Ciptakan Pilkada Damai - 24 November 2024