BENCANA Alam melanda Sulawesi Selatan.
Daerah dataran rendah di tersapu banjir.
Kemudian dataran tinggi diterjang tanah longsor.
Sebanyak tiga kecamatan di Kota Makassar menjadi langganan banjir akhir tahun 2022 yakni Biringkanaya, Tamalanrea dan Manggala.
Kemudian, dua kecamatan Kabupaten Gowa diterjang tanah longsor yakni Parang Loe dan Tinggi Moncong.
Sebanyak lima korban jiwa melayang ditimbun tanah longsor.
Kemudian, lima juga hilang tersapu longsor di Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.
Efeknya, macet panjang pun tak terhindarkan hingga, Kamis (29/12/2022).
Kemudian, daerah lain pun diintai puting beliung, banjir dan tanah longsor.
Dari lautan, kapal pembawa terbang tenggelam di perairan Selayar.
Beruntung, semua awak kapal ini bisa selamat.
Persiapan utamanya adalah bencana ini adalah efek.
Pasti ada penyebabnya.
Selain, ada pasti ada efek yang disebabkan oleh manusia.
Ini perlu dicegah sejak dini.
Pemerintah mesti melakukan mitigasi sejak awal. Apalagi sejak dulu, Sulawesi Selatan sangar rawan bencana.
Banjir di wilayah dataran. Kemudian, wilayah pegunungan paling rawan longsor.
Pembangunan jangan panjang, pemerintah mesti menyiapkan rencana pembangunan yang terukur.
Drainase mesti lebih lebar dan terkoneksi dari perumahan ke kali hingga sungai.
Mesti ada reboisasi massal di wilayah pegunungan.
Semua itu bisa terlaksana jika ada ada kerja sama antara semua elemen.(*)
- Jembatan Darurat Bili Bili Sudah Terbengkai Selama 3 Tahun Lebih - 29 Januari 2023
- Danny Pomanto Bongkar Branding Makassar Kota Makan Enak ‘Hidupkan Ekosistem Kuliner’Â - 29 Januari 2023
- Ngopi di Kopi Chuseyo Signature, Danny Harap K-Popers Sukseskan Branding Makassar Kota Makan Enak - 29 Januari 2023