Penyandang Disabilitas Makassar Bakal Gelar Pementasan Teater

Berita Utama1336 Dilihat

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Sebanyak 10 penyandang disabilitas akan melakukan pementasan teater.

Pementasan ini bakal digelar di Gedung Kesenian Sulsel Societeit De Harmonie, Jl. Riburane No.15 Makassar, Jum’at – Minggu (28-30/7/2023).

Ketua panitia Workshop Teater Disabilitas sekaligus sutradara pemenatasan disabilitas, Syahrini Andriyani mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan ini dari berbagai latar belakang seperti siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB) alumni SLB, dan perwakilan lembaga disabilitas.

Sementara jenis disabilitas para peserta, seperti disabilitas netra, little people. intelektual, daksa, oypmk (mantan penderita kusta), bibir sumbing.

Rini, sapaan akrab Syahrini Andriyani mengatakan para peserta ini baru pertama kali mengikuti pelatihan khusus teater.

Begitu pula dirinya juga pertama kali menyutradarai terater yang menghadirkan penyandang disabilitas sebagai aktor dan aktris.

“Untuk melatih ini pertama kali saya. tapi kalau berinterksi dengan teman-teman disabiltas sudah sering. Karena kebetulan saya juga dekat dengan lembaganya HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), ” kata Rini yang berkecimpung di dunia seni sejak awal tahun 2000-an.

Sementara untuk naskah teater yang akan dipentaskan nanti masih dalam proses eksplorasi namun sudah ada garis besar sola pertunjukannya nanti.

“Tapi secara gambaran sudah ada di saya melihat kemampuan beberapa hari ini sudah ada. cuman memang saya belum memastikan dari struktur adegan,” tambahnya.

Dijelaskan juga bila 10 penyandang disabilitas ini sudah mengikuti pelatihan sejak Sabtu, 22 Juli 2023 lalu.

Menurutnya, peserta begitu senang dan gembira mengikuti pelatihan ini.

“Alhamdulillah mereka cepat beradaptasi dan hari kedua sudah mulai jalan pelatihannya sesuai rencana. kemudian saya memang mengambil hal-hal yang tidak begitu menyulitkan meraka untuk produktif pada pertunjukan nanti,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan kegiatan yang didanai oleh Kementarian Pendidikan dan Kebuduyaan lewat danaindonesiana ini juga sebgai gerakan inklusif bahwa tidak hanya non disabilitas saja bisa aktif dan berkreasi di dunia teater.

“Karena ini inklusi ya. Saya ingin mereka juga ada distribusi ilmu (teater) dan lebih merata. Karena saya tau di sekolah-sekolah di beberapa tempat juga terbatas sekali pendidikan tentang teater,” ujarnya.

Rini berharap dari kegiatan ini, para peserta memunculkan kepercayaan besar dalam dirinya dalam berinteraksi dan berkreatvitas di dunia seni.

“Saya ingin setelah ini mereka jadi kepercayaan diri muncul. Meraka akan punya rasa percaya diri yang besar lagi. Lepas dari kegiatan ini mereka paling tidak sudah bisa tau bahwa aku sama saja dengan yang lainnya (dengan non disabilitas,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *