JAKARTA, INDEPENDENews.com- Partai Demokrat saat ini tengah dalam tahap intensif konsolidasi internal membahas arah koalisi politik dalam persiapan pemilihan umum 2024.
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung kemarin, Demokrat mempertimbangkan dua opsi utama, yakni bergabung dengan kubu yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, berlangsung di Kantor DPP Demokrat di Jakarta, kemarin.Â
Dalam pertemuan tersebut, anggota partai, termasuk tokoh-tokoh senior, anggota parlemen, dan pengurus daerah, membahas berbagai faktor yang akan memengaruhi keputusan koalisi.
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan sosok yang dihormati di kalangan Demokrat, telah menawarkan kerja sama yang erat dengan partai tersebut. Sementara itu, Prabowo Subianto, Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), juga merupakan opsi yang sedang dipertimbangkan.
Meskipun belum ada keputusan resmi, beberapa anggota Demokrat telah menyatakan preferensi mereka dalam pertemuan ini.
Ketua DPD Demokrat Sulawesi Selatan Ni’matullah RB memastikan partainya akan memilih koalisi yang akan memungkinkan mencapai tujuan partai dan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.
“Kita serahkan ke majelis tinggi partai. Kecil sekali kemungkinannya kembali ke Anies. Sudah 99 persen tidak bisa lagi kembali mendukung Anies. Bagi kami itu pengkhianatan,” ujar Ulla, sapaannya, beberapa waktu lalu.
Wakil ketua DPRD Sulawesi Selatan ini juga menyatakan para kader sudah “move on” dan memilih menatap ke depan. “Kita move on, tidak sudah dibicarakan,” jelasnya.
Kedepan, lanjut Ulla, pimpinan DPP Demokrat akan menjajaki pertemuan dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
“Semuanya terbuka. Sudah kita masa Iddah, turunkan tempo. Tarik nafas dan mengambil sikap. Untungnya Demokrat terbiasa menghadapi masalah. Badai pasti berlalu berlalu lalang,” ujarnya.
Justru dengan masalah Anies ini, kata Ulla, Demokrat membuktikan kesolidan para kader. “Kita membuktikan bahwa dalam situasi apapun kita tetap solid. Itulah yang membuat kemarin mas AHY tidak menyangka sesolid ini partainya,” ungkapnya.
Sementara itu, PKB Sulawesi Selatan sudah memasang baliho dengan latar belakang Anies-Cak Imin (Amin) di beberapa ruas jalan di Makassar.
“Kita menyambut baik dan sesuai harapan kader kita bagaimana berkoalisi yang memiliki elektoral dan visi ke depan. Ini sudah sunnatullah, tidak bisa dihindari,” ujar Ketua DPW PKB Sulawesi Selatan Azhar Arsyad.
Menurut Azhar, paket ini adalah paket komplit. Hingga saat ini, tidak ada kendala atau gangguan sama sekali. Semua elemen koalisi menerima paket Amin dengan baik.
“Seiring sejalan dengan PKB, tidak ada yang terganggu. Di koalisi ini, Nasdem yang nasionalis, PKS religius, dan PKB sendiri nasionalis-religius,” jelasnya.
Pihaknya masih menaruh harapan agar Demokrat kembali masuk dalam koalisi bersama Nasdem, PKB, dan PKS. Apalagi, arah politik Demokrat lebih dekat dengan koalisi ini dibanding koalisi calon pengusung Ganjar atau Prabowo.
“Saya pribadi berharap Demokrat tetap masuk supaya apa yang dimaksudkan perubahan itu lebih mudah didorong. Kan satu musuh terlalu banyak dan seribu kawan terlalu sedikit. Jadi butuh banyak orang untuk memperbaiki bangsa yang besar ini,” ujar Ketua Fraksi PKB DPRD Sulawesi Selatan ini.(*)
- Amir Uskara-Irmawati Sudah Kumpul Hampir 100 Persen C1Â - 28 November 2024
- Pantun Prof Ichsan Ali Membuat Senyum Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie - 16 November 2024
- Diskusi KJP: Soroti Keberpihakan Program 4 Paslon Pemimpin Makassar - 1 November 2024