Pantun WR II UNM Prof Ichsan Ali Bikin Riuh Aktivis

Berita Utama504 Dilihat

INDEPENDENEWS.COM, MAKASSAR– Wakil Rektor II UNM, Prof Dr M Ichsan Ali memberikan sambutan pada pelatihan keamanan Digital Aliansi Jurnalis Indenpenden (AJI) di Ballroom Pinisi D, Menara Pinisi, Jl AP Pettarani, Makassar, Sabtu (28/9/2024).

Hadir langsung Ketua AJI Makassar, Didit Hariyadi, Kepala Divisi Keanggotaan dan Pendidikan Edi Sumardi, Pengurus AJI Makassar, dan Para aktivis Pers Mahasiswa se-Kota Makassar.

“Pertama saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, yang memilih kampus UNM sebagai bagian yang tidak terpisahkan atas tumbuhnya pemikiran-pemikiran kritis dan progresif di Kota Makassar. Saya pikir, kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan di era sekarang, Era digital,” katanya.

Sambut 764 Mahasiswa Baru PPG, Rektor UNM Imbau Guru Harus Profesional

Ia menyampaikan, seperti yang kita lihat hingga hari ini, banjir informasi yang begitu banyak setiap saat dan begitu mudah diakses, salah satunya cukup melalui gawai kita.

“Dan, mungkin kita baru sadari bahwa siber begitu berbahaya bagi kita semua. Risiko serangan siber, kebocoran data, hingga pelacakan digital menjadi isu yang harus disadari oleh kita semua,” katanya.

Sebagai pimpinan kampus, lanjut Ichsan Ali, ingin menyampaikan bahwa Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan bangga menjadi tempat di mana lembaga-lembaga pers mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Di tingkat universitas, kita memiliki Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi. Di tingkat fakultas, ada LPM Psikogenesis di Fakultas Psikologi, LPM Estetika di Fakultas Bahasa dan Sastra, LPM Bioma di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta berbagai LPM lainnya di tingkat prodi,”katanya.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa UNM selalu memberikan dukungan penuh bagi perkembangan pers mahasiswa, karena kami percaya bahwa peran pers mahasiswa sangat penting dalam menyuarakan aspirasi dan menjadi agen perubahan di kampus.

“Saya ingin katakan begini, bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa, khususnya mereka yang aktif menjadi pers mahasiswa,”katanya.

Bagi Guru Besar Ilmu Teknik Sipil ini mengatakan, pers mahasiswa memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pers mahasiswa seperti yang kita ketahui bersama, adalah garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi, mengangkat isu-isu kampus, dan bahkan melampaui itu, mengangkat berbagai persoalan yang ada di masyarakat luas. Pers mahasiswa hadir sebagai agen perubahan, yang bukan hanya sekadar memberitakan, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk kita semua.

Namun, karena kita sudah berada di zaman berbeda, pers mahasiswa tidak bisa lagi hanya mengandalkan keterampilan jurnalistik tradisional, seperti menulis dan melakukan reportase.

“Tetapi harus adaptif dengan perubahan zaman. Bahwa di era digital ini, kita juga dituntut untuk menguasai berbagai platform digital, memanfaatkan teknologi untuk penyebaran informasi yang lebih luas dan efektif.

Inilah yang disebut sebagai “Jurnalisme Digital”. Penguasaan terhadap teknologi digital menjadi keharusan, karena itulah jalur yang paling cepat dan efisien dalam menyampaikan pesan kepada audiens,” katanya.

Untuk itu, sekali lagi perlu saya sampaikan bahwa, mewakili Universitas Negeri Makassar, sangat mendukung setiap inisiatif yang dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa, termasuk dalam bidang pers.

“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan bekal yang cukup bagi para peserta, agar kita tidak hanya menjadi jurnalis yang baik, tetapi juga jurnalis yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu menghadapi tantangan era digital dengan lebih siap,”katanya.

Terakhir, sebelum saya tutup, saya ingin menyampaikan bahwa kedepan kita akan terus mendapatkan insan cendekia nan kritis yang mengelola media mahasiswa dengan penuh idealisme dan integritas.

Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, narasumber, dan peserta yang telah terlibat dalam acara ini. Semoga kegiatan ini dapat berlangsung lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.

“Sebelum saya tutup, izinkan saya berpantun. Sudah tidak ada sumur di ladang, Lantas di mana kita mau numpang mandi? Mari kita berpikir panjang. Sambil minum kopi,” katanya. (*)