INDEPENDENews.com – Kurs nilai rupiah hari ini masih berada di angka 16.207 atas nilai mata uang Amerika Serikat, Dollar.
Artinya, rupiah masih jatuh atas nilai dollar.
Nilai rupiah mulai jatuh saat perang timur tengah mulai berkecamuk.
Pembiayaan KPR Rumah Subsidi Tunjukkan Tren Positif
Jika ini terjadi maka, Indonesia akan bisa masuk dalam krisis moneter, seperti tahun 1997.
Saat itu, krisis terjadi akibat penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Mata uang rupiah mengalami penurunan drastis dari rata-rata Rp2.450 pada Juni 1997 menjadi Rp13.513 di akhir Januari 1998.
Selain itu, pemerintah tak mampu membayar utang luar negeri. (lihat perbandingan krisis 1998 dan inflasi saat ini)
Langkah pemerintah
Presiden Jokowi ialah menggelar rapat terbatas (ratas) merespons dinamika terkini Timur Tengah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Ia mengumpulkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Selain itu, hadir juga Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat itu.
“Geopolitik di Timur Tengah dapat berdampak pada Indonesia.
Ratas hari ini, kami membahas pentingnya terus melanjutkan upaya diplomasi untuk mencegah eskalasi serta menjaga kestabilan regional, mengurangi dampak ekonomi global,” ungkap Jokowi di dalam unggahan Instagramnya, dikutip Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, pemerintah Indonesia telah berkomunikasi intensif dengan para pemimpin dunia.
Termasuk pentingnya perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di kawasan konflik.
“Bersamaan dengan itu, pemerintah pun senantiasa memperkuat daya saing juga daya tarik investasi jangka panjang untuk Indonesia,” paparnya menceritakan fokus rapat tersebut.
Dalam keterangan pers setelah ratas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan sederet keputusan yang diambil.
Komitmen Presiden Jokowi untuk mendorong negara-negara dalam konflik menahan diri.
Sehingga, peperangan tidak meluas dan efeknya tidak liar ke perekonomian dunia.
“Pada prinsipnya adalah deeskalasi ataupun menahan diri adalah satu hal yang sangat penting, terutama terhadap negara-negara yang terlibat di sana,” ujarnya.
Airlangga mengatakan, pemerintah melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke kedutaan Iran di Damaskus pada 1 April 2024.
Menurut dia, Laut Merah dan Selat Hormuz itu memiliki peranan penting dalam perekonomian lantaran puluhan ribu kapal pengangkut minyak melalui kedua perairan itu.
“Dan peningkatan freight cost itu menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi,” kata Airlangga.(*)
- Pantun Prof Ichsan Ali Membuat Senyum Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie - 16 November 2024
- Diskusi KJP: Soroti Keberpihakan Program 4 Paslon Pemimpin Makassar - 1 November 2024
- Pengamat Politik Unhas dan UIN Alauddin Bedah Program INIMI - 1 November 2024