Mantan Kader Partai Gabung PKB, Azhar Arsyad Minta Komitmen

Pemilu 20242409 Dilihat

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Makassar kebanjiran bakal calon (bacaleg) untuk DPRD Makassar pada pemilu 2024 mendatang.

Bahkan sejumlah mantan kader partai mendaftar ke PKB sebagai bacaleg dan mengikuti Uji Kompetensi dan Kepatutan (UKK) Bacaleg PKB Makassar, Kamis (4/5/2023).

Ada 70 an Bacaleg dari semua dapil tingkat kota Makassar mengikuti UKK kali ini. Mereka diantaranya mantan pengurus partai yakni Shinta Mashita Molina (eks Hanura), Basdir (Eks Demokrat), Kamaruddin Olle (Eks NasDem) juga merupakan mantan Anggota DPRD Makassar.

Sementara mantan pengurus DPD I Golkar Sulsel Andi Makmur Burhanuddin yang saat ini Sekretaris DPC PKB Makassar juga menjadi bacaleg Makassar, serta Arrumi Achmad mantan caleg 2019 dari Gerindra Makassar.

Bacaleg lainnya ada Mantan Sekwan DPRD Makassar Adwi Awan Umar, mantan Ketua GP Ansor Makassar Muhammad Harun, eks jurnalis Akbar Hadi dari kalangan Ormas LMP, Laskar Sinrijala, pengusaha dan kader PKB Makassar.

“Hari ini UKK diikuti 70 an bacaleg, iya melebihi slot. Bahkan Dapil Mamarita (Mamajang, Mariso dan Tamalate) itu calegnya sampai 200 persen,” kata Ketua DPC PKB Makassar, Fauzi Andi Wawo kepada wartawan.

Soal sejumlah kader partai lain hijrah ke PKB, sambung Anggota DPRD Sulsel ini bahwa partai PKB terbuka bagi siapapun.

“PKB terbuka bagi siapa saja dan siapapun bisa menjadi pengurus partai,” ujarnya.

Kalangan milenial yang pada Pemilu 2024 nanti jumlahnya cukup signifikan, mencapai kisaran 52% yang menjadi perhatian PKB Makassar mendulang suara.

Sementara Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad mengungkapkan peserta UKK difasilitasi oleh partai dan tidak dipungut biaya. Tujuannya menghasilkan caleg berkualitas dan dapat membawa bendera PKB kearah lebih baik.

“Pertama atas nama partai saya mengapresiasi, kesediaan, dan animo yang besar ini dengan menjadi caleg dari PKB. Proses hari ini adalah proses yang dibuka seluas-luasnya. Tentunya bukan hanya formalitas tapi bagaimana menggali dan elaborasi keinginan menjadi anggota DPRD,” ungkap Azhar.

Dijelaskan persoalan di DPR hari ini bagaimana stigma dan persepsi atau cara pandang ini selalu netanggapan miring.

“Kenapa karena tidak sedikit mereprestasi sebagai wakil rakyat. Sehingga hari ini menguji sejauh mana komitmen di parlemen dan represtansi karena salah satu pilar penting demokrasi itu parlemen,” imbuhnya.

Politisi sambungnya adalah pekerjaan mulia karena jembatan fasilitator untuk memperjuangkan harapan publik masyakarat.

Ia menambahkan terkait kelebihan stok caleg yang mendaftar, sehingga dengan UKK dan panelis dapat menggali kompetensi dan kapasitas bacaleg.

“UKK ini bukan proses ideal tetapi salah satu jalan atau media untuk mengukur komitmen. Karena mendaftar melebihi slot, jadi harus diuji kelayakan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *