Kasus Meningkat, YAMALI-Dinkes Komitmen Tekan Penyebaran TBC di Sulsel

Berita Utama, Sulsel1215 Dilihat

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (YAMALI) TB Sulsel kolaborasi Dinas Kesehatan Sulsel komitmen menekan kasus penyakit Tuberkulosis di sulawesi selatan.

Hal ini disampaikan usai konferensi pers pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan tuberkulosis diinisasi oleh Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (YAMALI) SSR Makassar  di Hotel Remcy, Jl. Boulevard Makassar, Kamis (14/12/2023).

Ketua SR Yamali TB Sulsel Kasri Riswadi menyampaikan bahwa keterlibatan semua sektor diharapkan dalam menekan kasus penyebaran TBC di Sulsel.

“Dibutuhkan kolaborasi, Dinas Kesehatan Sulsel memastikan layanan kesehatan berjalan, kalau kami di YAMALI bagaimana masyarakat bisa mengakses layanan,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa komitmen selama tahun 2023 ini terus kami lakukan dalam upaya penemuan kasus. “Kami memastikan semua tim berjalan,” tambahnya.

“Mulai edukasi ke masyarakat, sosialisasi, upaya penemuan kasus, kontak erat dengan pasien, pendampingan hingga penyembuhan kami lakukan selama ini,” tuturnya.

Terpisah disampaikan, Penanggungjawab Program TBC Dinkes Sulsel, Andi Julia Junus menyampaikan bahwa kehadiran YAMALI TB Sulsel sangat membantu upaya penemuan dan penaganan kasus TBC di Sulsel.

“Apresiasi yang luar biasa, semoga kolaborasi terus berjalan, dan itu diharapkan,” tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa Tuberkulosis (TBC) masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia.

“Berdasarkan Global TB Report Tahun 2023, Indonesia saat ini berada pada peringkat kedua negara dengan beban TBC terbanyak di dunia setelah India, dengan perkiraan kasus baru sebanyak 1.060.000 kasus dan incidence rate 354/100.000 penduduk,” ungkapnya.

Untuk di Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Julia Junus menyebut bahwa angka kasus masih terbilang tinggi.

“Untuk di Sulsel sendiri estimasi kasus TB untuk tahun 2022 sebanyak 35.210, dan untuk tahun 2023 temuan kasus sebanyak 47.075, ada peningkatan drastis,” tuturnya.

Dengan demikian, Ia mengatakan langkah percepatan Eliminasi TBC dengan peningkatan penemuan kasus TBC harus dilakukan.

“Komitmen bersama mulai penemuan kasus, peningkatan akses layanan, perluasan terapi pencegahan, dan penguatan surveilans,” tuturnya.