Ikhtiar Putra Rekor UNM, Dokter Fahrizal Husain Amankan Kursi PKB di Dapil 1 DPRD Makassar

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Jelang masa tenang Pemilu 2024 yang akan dimulai 11-13 Februari, calon aggota legislatif (caleg) DPRD Makassar untuk daerah pemilihan Makassar 1 (Ujung Pandang, Makassar, dan Rappocini), dr Fahrizal Arrahman Husain optimis bisa mengamankan minimal 1 kursi untuk PKB di dapil ini. Dia mengaku sudah memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat di dapil itu.

Hal itu disampaikan dr Fahrizal saat konferensi pers di Kafe Fireflies Jalan Hertasning, Makassar, Kamis, 8 Oktober 2024. Menyandang status sebagai pendatang baru di dunia politik, dia mengaku harus bekerja keras.

“Semestinya kita mau jalan itu di bulan 10 (Oktober 2023) awal masa kampanye. Tetapi saya memang berpikir, karena bukan juga petahana, kita mulai empat bulan sebelumnya,” ujar Dokter Ical, sapaan Fahrizal.

Jadi, kata Dokter Ical, sejak Mei 2023 dirinya mulai mengencangkan sosialisasi ke masyarakat meski saat ini belum resmi tercatat sebagai caleg. Dia memulai sosialisasi sekitar lima bulan sebelum masuk masa kampanye.

“Dari bulan 5 sampai bulan 8 (tahun 2023). Lima bulan kita memulai dan seperti yang dikatakan tadi bahwa memang ruang gerak, kita tahu petahana itu biasanya mesti punya basis di titik tertentu di Dapil Makassar 1 ini,” jelasnya.

Merasa petahana punya modal awal, dirinya mengaku tak ingin ketinggalan. Dia keluar masuk lorong di tiga kecamatan itu bertemu warga. Bahkan dia memetakan potensi suara per TPS.

“Mereka (petahana) punya basis masing-masing, tetapi yang biasa kan dilakukan oleh teman-teman yang baru maju sebagai calon anggota legislatif mereka tetap melakukan cara kampanye seperti yang dilakukan oleh orang-orang sebelumnya, yang berbasis TPS. Berapa per TPS mereka dapatkan, jadi kita juga membentuk tim di tiap TPS,” ujarnya.

“Tapi kalau tim saya sendiri, kita juga buat basis, seperti yang dilakukan petahana sebelumnya, kenapa saya membuat seperti itu karena kalau saya lihat di tatanan dapil 1 ini, saya besar di sini,” tambah dokter lulusan China ini.

Dia mengaku tak ada kendala saat sosilaisasi maupun ketika kampanye di tiga kecamatan tersebut. Pasalnya, Dokter Ical memang lahir di Kecamatan Makassar tepatnya di Asrama Bara-barayya.

“Saya lahir di Kecamatan Makassar, Bara-baraya, tepatnya asrama Bara-baraya. Di situ saya lahir, karena waktu itu bapak lagi kuliah S2 di UGM, saya lahir di Bara-baraya waktu di rumah kakek, asrama TNI,” jelasnya.

“Jadi saya anggap basis saya di situ, saya dari kecil sampai SMA di situ. Selain itu, di daerah tersebut ada basis UNM, basis kekeluargaan UNM, kompleks UNM,” tambah Dokter Ical.

Tak hanya itu, Dokter Ical juga mengaku punya kedekatan dengan Rappocini. Membangun basis-basis pemenangan di daerah itu cukup muda baginya.

“Saya punya basis di rumah saya sendiri di Kompleks Perumahan Permata Hijau Permai, Jl. Letjen Hertasning, Kassi-Kassi, Kec. Rappocini,” katanya.

Dia akui, kedekatan itu menjadi modal dasarnya untuk memperluas basis. Hingga akhirnya tim pemenangannya merata di kelurahan-kelurahan, RT/RW bahkan tingkat TPS di tiga kecamatan itu.

“Nah inilah saya salah satu strategi kami, kalau ditanya berapa TPS yang saya garap, saya selalu bilang, kita tidak berbasis TPS tetapi berbasis data di salah satu tempat yang memang menjadi rumpun keluarga besar dari kami,” ungkapnya.

Di awal pergerakannya, dia memulai dengan membentuk basis-basis keluarahan. Lalu diperluas menjadi basis-basis per TPS.

“Setelah kita membentuk basis kelurahan, kita lihat di mana titik-titik yang masih kurang, di situlah kita buat basi-basis TPS,” katanya.

Tak main-main, selain menargetkan pecah telur untuk PKB, Dokter Ical juga menargetkan pecah rekor untuk Pileg Makassar. Dia ingin meraih 10.000 suara.

“Kita targetkan di atas 10 ribu. Kita rutin terjun ke masyarakat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Kenapa kita mengambil waktu-waktu libur, karena kita sasar memang para pekerja,” katanya.

“Tetapi dari antusias masyarakat, saya cukup bisa bilang itu bagus karena selama masa pemeriksaan ini setiap kali kita turun di suatu titik tertentu, warga yang datang biasanya mulai 70 sampai 100 orang. Jadi total yang selama kita lakukan pemeriksaan kesehatan itu hampir 2 ribu orang.”