Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan lonjakan harga bawang merah saat ini adalah dampak terganggunya produksi di sentra bawang merah di Indonesia.
‘Penyebabnya, banjir yang melanda sepanjang wilayah Pantura pada bulan Maret lalu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya mencatat, akibat banjir tersebut, sekitar 2.500 hektare (ha) lahan bawang mengalami puso atau gagal panen.
Lahan ini bagian dari sekitar 7.500 ha lahan bawang di Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, Pati, dan daerah lain yang terkena dampak banjir Pantura.
“Kenaikan harga di mulai awal April 2024 sebagai kompensasi harga bawang merah yang jatuh di bulan sebelumnya,” terangnya.
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga bawang merah hari ini, Senin, 22 April naik Rp630 ke Rp52.310 per kg.
Sepekan lalu, 15 April, harganya masih di Rp45.260 per kg.
Jika melihat pergerakan harga bawang merah, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga bawang merah tiba-tiba melonjak memasuki April.
Harga rata-rata bulanan menunjukkan, harga di Maret masih di Rp34.030 per kg.
Lalu harga bawang merah mendadak melonjak ke Rp43.490 per kg di April.
“Harga bawang merah ini memang grafiknya naik, meski di Januari-Februari masih di bawah harga acuan penjualan di tingkat konsumen yakni Rp36.500-41.500 per kg.
Kami terus memantau harga bawang merah ini, mudah-mudahan kita bisa lakukan upaya pengendalian dengan baik,” tuturnya.(*)