Cetak SDM Unggul, Muhammadiyah Sulsel Bangun Gedung 13 Lantai, Target 2 Tahun Rampung

Sulsel28 Dilihat

INDEPENDENews.com – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulsel bakal membangun gedung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di belakang kantor pusat dakwah muhammadiyah Sulsel.

Hal ini resmi terlihat saat menekan tombol pencanangan pembangunan gedung itu.

Disela kegiatan Syawalan 1446 H Muhammadiyah Sulsel, berlangsung di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Makassar, Minggu (6/4/2025).

Hadir langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse memperkenalkan pembangunan gedung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Muhammadiyah Sulsel kepada para ribuan peserta syawalan Muhammadiyah 1446 H.

Di tengah riuh silaturahmi pasca-Ramadhan itu, Prof Ambo Asse, mengumumkan satu ikhtiar besar.

Ia menyebut bahwa akan dibangun Gedung Muhammadiyah setinggi 13 lantai, yang akan berdiri di kompleks Pusdam Sulsel.

“Gedung ini adalah simbol kolektivitas kita,” ujar Ambo Asse.

Ia menegaskan, angka 13 bukan angka kebetulan.

Ia mencerminkan jumlah anggota Pimpinan Muhammadiyah saat ini.

“Ini juga bagian dari dakwah, kalau gedung yang lain menghindari angka 13, kami sengaja bangun 13 lantai,” pungkas Ambo, disambut tepuk tangan hadirin.

Pengumuman itu disambut tepuk tangan panjang. Sorot mata para hadirin membaur antara antusiasme dan haru.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, turut hadir dan langsung menekan tombol pencanangan pembangunan gedung itu.

“Saya belum pernah menghadiri Syawalan yang sekaligus mencanangkan pembangunan gedung 13 lantai,” ujar Prof Haedar.

“Ini luar biasa dan sangat membanggakan,” sambungnya.

Bukan tanpa tantangan. Proyek ini membutuhkan Rp74 miliar, dan hingga hari itu, dana belum sepenuhnya tersedia. Tapi Prof Ambo tetap optimistis.

“Kalau dananya lancar, bisa rampung dalam satu setengah tahun. Kalau lambat, maksimal dua tahun,” bebernya.

Menariknya, dalam acara ini langsung dihelat penggalangan infak donasi.

Tak tanggung-tanggung, salah seorang peserta Syawalan menyatakan komitmennya menyumbang dua unit lift untuk gedung itu.

Di atas kertas, ini proyek infrastruktur. Tapi lebih dari itu, ini adalah proyek peradaban.

Gedung tersebut akan menjadi pusat pelatihan kader, tempat lahirnya para mubalig, penggerak Angkatan Muda Muhammadiyah, serta pelayan ummat yang siap menjawab tantangan zaman.

Prof Haedar menyebut pembangunan ini sebagai bukti Muhammadiyah tidak pernah lelah membangun.

“Ini adalah investasi jangka panjang. SDM unggul adalah jantung kemajuan bangsa,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kemandirian organisasi.

“Wilayah seperti Sulsel tumbuh dari kekuatan sendiri. Ini kekayaan yang harus dijaga,” tegasnya. (*)