Anggota DPRD Makassar Hj Umiyati Bantu Korban Banjir Manggala, Turut Doakan Segera Pulih

Makassar81 Dilihat

INDEPENDENews.com – Anggota DPRD kota Makassar dari Fraksi PPP, Hj Umiyati bersama tim, mengunjungi lokasi banjir di Kecamatan Manggala Makassar, Jum’at (14/2/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kondisi warga yang terdampak banjir sekaligus menyerahkan bantuan bagi kebutuhan pengungsian.

Hj. Umiyati menyerahkan bantuan uang tunai kepada warga yang terdampak banjir.

“Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban para korban banjir tersebut,” ungkapnya.

Anggota DPRD Makassar ini menunjukkan kepeduliannya sebagai wakil rakyat yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Panakkukang dan Manggala.

“Tentu sebagai wakil rakyat, menjadi kewajiban bagi saya untuk hadir ketika ada warga kami yang sedang tertimpa musibah,” tambahnya.

Sebagai anggota Komisi B DPRD Makassar, Umiyati juga mendengarkan keluhan warga yang mengungsi akibat banjir yang kembali melanda kawasan tersebut.

Ia menekankan pentingnya solusi permanen untuk mencegah masalah banjir tahunan di kecamatan Manggala dan kecamatan panakukkang ini.

“Saya mendorong agar pemerintah, dan kita semua memikirkan langkah strategis untuk mengatasi banjir yang menjadi masalah tahunan di Manggala,” imbuhnya.

Empat lokasi pengungsian menjadi sasaran kunjungan Hj Umiyati Anggota Dewan Komisi B Makassar dari Fraksi PPP ini, yaitu Pengungsian Bambu-bambu, dapur umum Dinsos di kantor Camat Manggala, Albasira Nipa-nipa dan Kampung Kajang panti asuhan assyifa.

Diketahui bahwa banjir di Blok 10 dan Blok 8 Perumnas Antang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan buruknya sistem drainase di kawasan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, sebagian besar warga mengungsi akibat banjir di Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Pantauan masyarakat, Rabu (12/2/2025) sore, rendaman banjir nyaris menyentuh atap rumah warga.

Potensi SAR dari BPBD kota Makassar yang ada, pun berjibaku mengevakuasi warga yang terjebak banjir dalam rumah.

Proses evakuasi dilakukan menggunakan sejumlah perahu karet.

Banjir di wilayah Antang menjadi perhatian khusus karena terus berulang. bukan hanya faktor alam tetapi juga tata ruang. (*)