INDEPENDENews.com – Dialog publik ngopi sore Pilkada 2024 oleh Komunitas Jurnalistik Politik digelar di Lapak Kopi Abangda, Jalan Hertasning Makassar, Jumat (28/6/2024) kemarin.
Tema dialog publik itu bertemakan, “Wajah lama vs Pendatang Baru di Pusaran Pilwali Makassar”.
Our speaker Andi Hasri, Penelitian Smart Power Institut, Dr Arqam Azikin Analis Politik dan Hankam dan CEO Rakyat.News
Dalam dialog itu Analis Politik dan Hankam membedah potensi enam bakal calon wali (Bacalon) kota Makassar.
Mereka diantaranya Munafri Arifuddin (APPI), Indira Yusuf Ismail, Rusdin Abdullah (Rudal) Ahmad Susanto, Rahman Pina dan Andi Seto Asapa.
Dari dialog publik itu Arqam menganalisis pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar bakal berpotensi diikut tiga calon.
Dia merujuk dari kekuatan politik masing masing bakal calon wali kota.
Menurut, Analis Politik dan Hankam ini. APPI, Rudal, dan Andi Seto. Punya potensi mengendarai usungan Parpol.
Diawal dialog publik itu, Arqam menganalisis majunya dua kader partai Golkar di Pilwalkot Makassar, Munafri Arifuddin dan Rahman Pina.
Namun kata Arqam, APPI belakangan ini agak sedikit terganggu dengan kehadiran kader partai Golkar lainnya seperti Rahman Pina.
Secara terang terangan pemilik akronim RP itu muncul ke publik dengan tagline “Bukan Coba Coba”.
“Dari hasil rilis dari berbagai lembaga survei, menunjukkan APPI memimpin sementara papan survei dengan elektabilitas diangka 35 persen, popularitas capai 90%. Ini harus hati hati. Kenapa? Antara elektabilitas dan popularitas terpaut jauh,” imbuh Arqam.
“Bertenggernya APPI di puncak papan survei itu tidak ada jaminan akan bertahan hingga pelaksanaan Pilwalkot nanti,” ujarnya.
Arqam menjelaskan munculnya politisi Golkar, Rahman Pina untuk tidak dianggap remeh.
“Belakangan dua kader partai Golkar maju sebagai bacalon Wali kota Makassar. Saya hanya ingatkan, Jangan anggap remeh dengan Rahman Pina, apalagi taglinenya bukan coba coba. Berarti ada keseriusan RP maju sebagai bacalon,” katanya.
“Coba saya simulasikan seperti ini. Ketika terjadi benturan keras di internal partai golkar antara APPI dan Rahman Pina. Ketika hal tersebut terus berlanjut, maka Andi Seto bisa memanfaatkan benturan keras di internal partai golkar,” imbuh analisis politik dari Unismuh Makassar itu.
“Kenapa? ingat, Nurdin Halid (NH) itu mertua Andi Seto. Dia NH itu politisi senior, Apalagi saat ini posisi jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar sangat strategis,” pungkas pria yang biasa disapa KAK ini.
“Jadi pada kesimpulannya, benturan keras antara APPI dan RP dapat menggerus elektabilitas Ketua DPD Golkar Makassar itu dalam waktu 2 bulan kedepannya,” katanya.
Andi Seto Kuda Hitam di Pilwakot Makassar
Arqam Azikin menyebut Ketua Tidar Sulawesi Selatan, Andi Seto Asapa punya potensi sebagai ‘Kuda Hitam’ di Pilwakot Makassar.
Alasannya Andi Seto merupakan kader partai Gerindra.
Saat pemilihan Wali kota Makassar di 27 November 2024 mendatang Prabowo Subianto telah menjabat sebagai Presiden RI.
“Pilkada serentak di 27 November 2024 mendatang posisi Prabowo Subianto sudah menjadi kepala negara (Presiden). Partai Golkar itu bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Di situ kan ada Partai Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN. Kalau ini menyatu maka itu tadi yang saya katakan diawal Andi Seto itu bisa jadi Kuda Hitam di Pilwakot Makassar,” katanya.
Untuk diketahui Andi Seto dari berbagai kegiatan politiknya selalu didampingi politisi Gerindra, Kasrudi.
Hal itu mengindikasikan partai besutan Prabowo Subianto akan mengusung mantan bupati Sinjai itu.
Indira – Ahmad Susanto
Arqam dalam dialog publik itu juga menyebut dua nama yang oleh analisis politik itu berpotensi hanya menduduki posisi calon wakil wali kota.
“Dua hal yang dapat saya analisis baik Indira dan Ahmad Susanto. Keduanya bukan kader partai, walaupun belakang PPP telah memberikan surat tugas kepada Indira,” tuturnya.
Disampaikannya Indira yang juga istri Wali Kota Makassar walaupun berada di top survei.
Arqam masih meyakini Ketua Penggerak PKK kota Makassar itu tetap pada posisi calon wakil wali kota Makassar.
“Saya masih meyakini Indira Yusuf Ismail sebagai calon wakil wali kota Makassar. Kenapa? Ingat Pak Danny Pomanto itu juga maju sebagai bakal calon gubernur,” imbuhnya.
“Jadi tak mungkin keduanya ingin merebut Gubernur dan Wali kota di Sulawesi Selatan,” tutup Arqam. (*)
- Menag Nasaruddin Umar Temui Menhaj Saudi, Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat - 25 November 2024
- Masa Tenang Pilkada 2024, Camat Bontoala Pimpin Penertiban APK - 24 November 2024
- Ikuti Gerakan Subuh Berjamaah, Camat Bontoala: Wujud Ciptakan Pilkada Damai - 24 November 2024