INDEPENDENews.com – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut hadir pada kegiatan syawalan 1446 H Muhammadiyah Sulsel.
Kegiatan berlangsung khidmat berlangsung di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Tamalanrea, Makassar, Minggu (6/4/2025).
Selaku orang nomor 1 di Sulawesi Selatan diundang khusus memberikan sambutan pada acara terhormat tersebut.
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir bersama istri.
Acara ini dihadiri oleh seluruh kader Muhammadiyah dari berbagai daerah, tokoh masyarakat lintas profesi, serta pimpinan ormas Islam dan perguruan tinggi se-Sulsel.
“Saya hadir ke sini sebagai putra daerah dan ingin mendengarkan langsung wejangan-wejangan dari Pak Ketua Umum PP Muhammadiyah. Kami tentu minta arahan dari Pak Ketum. Pemprov Sulsel siap mendukung insya Allah,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Ia pula menyampaikan apresiasi kiprah Muhammadiyah selama ini dalam membangun ummat dan bangsa.
Selain itu, Ia menyampaikan dukungan atas pembangunan gedung SDM Muhammadiyah di Sulawesi Selatan.
“Gedung ini akan memperkuat kontribusi Muhammadiyah di masa depan,” tuturnya.
Ia pula menilai bahwa Muhammadiyah ini organisasi besar, maka sudah wajar punya bank sendiri.
“Kami di Pemprov Sulsel kerjasama dengan bank Sulselbar, kalau bisa nanti kerjasama juga dengan bank Muhammadiyah,” tambahnya.
Apalagi menurutnya muhammadiyah punya banyak amal usaha dimana-mana, punya sekolah, rumah sakit hingga perguruan tinggi.
“Saya angkat topi dengan Muhammadiyah, kadang juga saya disebut Muhammadiyah karena saya punya jenggot,” tuturnya disambut senyum hadirin.
Diketahui bahwa Muhammadiyah berencana mendirikan bank syariah sendiri, sebagai amanat dari Muktamar Muhammadiyah. Rencana ini sedang dalam proses pengurusan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Apresiasi Prof Haedar Nashir
Prof. Haedar Nashir menyampakan apresiasi yang mendalam. Ia menilai Syawalan ini berbeda dari yang lain.
“Saya belum pernah menghadiri Syawalan yang sekaligus mencanangkan pembangunan gedung 13 lantai. Ini luar biasa dan sangat membanggakan,” ujarnya.
Ia jugaa memuji semangat tinggi warga Muhammadiyah Sulsel, ditambah dukungan dari Gubernur Sulsel yang siap membantu pembangunan tersebut.
Ia menegaskan bahwa kemandiirian keuangan Muhammadiyah di wilayah dan daerah adalah kekuatan sejati.
“Pusat tidak mensubsidi kecuali untuk daerah-daerah terpencil. Wilayah seperti Sulsel memang tumbuh dari kekuatan sendiri,” katanya.
Lebih jauh, Prof. Haedar menekankan pentingnya silaturrahim pasca-Ramadhan sebagai sarana transformasi nilai menuju ketakwaan. (*)