Penyebab Utama Penampilan PSM Makassar Bobrok Musim Ini

PSM Makassar189 Dilihat

INDEPENDENews.comPenampilan klub bola asal Kota Makassar, PSM Makassar sangat jauh menurun musim 2023-2024.

PSM berada di posisi ke-11 musim ini.

Padahal, musim lalu, PSM meraih gelar juara.

Lalu apa penyebab manajemen Pasukan Ramang terpuruk musim ini?

PSM Makassar Peluang Raih Juara Liga 1 

Salah satu penyebabnya adalah penggajian kepada pemain tak lancar.

Selain itu, PSM kehilangan kapten Wiljan Pluim pada pertengahan musim ini.

Selanjutnya, PSM tak bisa bermain di stadion BJ Habibie Parepare.

Sanksi Transfer 3 periode

FIFA menyangksi PSM Makassar larangan transfer pemain selama tiga periode.

Sanksi tersebut efektif mulai 12 April 2024.

PSM tidak bisa mendaftarkan pemain baru dalam tiga periode bursa transfer.

FIFA menjatuhkan sanksi larangan biasanya karena sengketa antara pemain dan klub.

Klub wajib menyelesaikan masalah penunggakan gaji sebelum deadline.

Adapun PSM merupakan salah satu klub yang sering menunggak gaji pemainnya.

Ada dua kali isu gaji pemain PSM isu menunggak musim ini.

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares juga sering mengeluhkan masalah finansial klub.

“Ini bukan sekedar pertandingan sepakbola di antara pemain-pemain ini. Ada dari mereka 2-3 bulan belum mendapatkan gaji mereka,” kata Bernardo bebrapa waktu yang lalu.

Bernado Tavares bahkan sempat melelang baju dan trofi pelatih terbaik Liga 1 2022/2023 untuk membantu finansial PSM. Untungnya, lelang tersebut tidak sampai terjadi karena manajemen PSM segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain PSM.

Selain itu, mantan striker asing PSM Anco Jansen juga pernah buka suara terkait gajinya yang belum dibayarkan PSM Makassar. Anco bahkan sampai mengadu ke FIFA.

Sebelumnya, lima klub Indonesia telah lebih dulu diumumkan terkena hukuman FIFA pada awal April lalu.

Adapun kelima klub tersebut adalah Persija Jakarta, Sada Sumut FC, Persiwa Wamena, Persikab Kabupaten Bandung, dan Persiraja Banda Aceh.

Lima klub itu memiliki hukuman yang berbeda.

Persiwa Wamena mendapatkan sanksi terberat.

Klub asal Papua itu dihukum melakukan aktivitas transfer selamanya sejak 12 Mei 2022.

Sementara itu, periode larangan transfer untuk tiga klub lainnya berlaku selama tiga jendela transfer ke depan.

Hukuman Persija dan Persiraja berlaku sejak 26 Januari 2024, sedangkan Persikab dan Sada Sumut FC sejak 26 Februari 2024.(*)