Program Eliminasasi TBC di Makassar, BCF Gandeng Dinkes Sulsel Hingga STIK Tamalatea

Kampus, Sulsel1585 Dilihat

MAKASSAR, INDEPENDENews.com – Bakrie Center Foundation (BCF) bersama Dinas Kesehatan Sulsel, Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kadin Indonesia, Kadin Daerah Sulsel, serta Yayasan Masyarakat Peduli TB Sulawesi Selatan menggelar program kolaborasi nasional.

Kegiatan program kolaborasi nasional dalam rangka percepatan eleminasi TBC ini dilaksanakan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan KM No.12, Tamalanrea, Makassar, Selasa (31/10/2023).

Head of Public Relations Bakrie Center Foundation, Wa Ode Rizky Sulaiman Salim menyampaikan, kegiatan ini upaya implementasi program kolaborasi multi stakeholder untuk percepatan eliminasi TBC di Indonesia, yang diinisiasi oleh Bakrie Center Foundation dengan Kadin Indonesia.

Terkhusus di Makassar kerjasama dengan dinas kesehatan sulsel, Kampus STIK Makassar hingga Yamali TB Sulsel.

“Hadir di makassar buat edukasi hingga menyelenggarakan edukasi & skrining Tuberculosis (TBC) 300 mahasiswa di STIK Tamalatea Makassar,” ungkap Wa Ode Rizky Sulaiman Salim.

Ia menyebut bahwa STIK Tamalatea Makassar merupakan perguruan tinggi yang telah bermitra dengan BCF dan Kadin Indonesia, dalam mengedukasi mahasiswa secara khusus untuk meningkatkan wawasan terhadap Tuberkulosis.

“Skrining ini yaitu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit TBC di kalangan generasi muda (yang termasuk ke dalam usia produktif) serta untuk mendorong percepatan pencapaian target pencarian kasus TBC khususnya di Kota Makassar,” tambahnya.

Ia menjelaskan pula untuk tahun 2023 ini Bakrie Center Foundation dengan Kadin Indonesia fokus menginisasi program kolaborasi nasional untuk percepatan eleminasi TBC di Indonesia.

“Kami mulai dengan program magang mahasiswa, sudah berjalan 6 provinsi mulai lampung, sumatera utara, jawa barat, jawa timur, jawa tengah dan sulawesi selatan,” imbuhnya.

Dengan demikian, pihaknya berharap kegiatan ini menjadi corong kepada pemerintah setempat dalam mengimplementasikan peraturan daerah tentang penanggulangan TBC.

Terpisah disampaikan, Kepala STIK Tamalatea Makassar Dr Rahmawati menyampaikan bahwa lewat deklarasi ini komitmen mahasiswa untuk menekan angka kasus TBC di Makassar.

“Mahasiswa sebagai agen perubahan berharap terus terlibat dalam perubahan tersebut menekan angka kasus tbc,” tuturnya.

Untuk di STIK Tamalate Makassar Dr. Rahmawati menyebut komitmen menjadi kampus pertama zero TBC.

“Dengan melakukan PBL 1, sosialisasi kesehatan, magang mahasiswa ke masyarakat, KKLP sehingga langkah promotif dan preventif tentang penanggulangan TBC terus dimassifkan,” tambahnya.

Ia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh elemen melaksanakan kegiatan kolaborasi di kampus STIK Tamalatea Makassar.

Terpisah disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dr. Ishaq Iskandar menyampaikan apresiasi atas terlaksanannya kegiatan program kolaborasi nasional percepatan eleminasi TBC di Sulsel.

“Kegiatan kolaborasi ini sangat membantu untuk menemukan kasus-kasus TBC terutama mengandeng perguruan tinggi sangat baik sekali, menjangkau dan mencari penemuan baru,” tuturnya.

Ia memaparkan untuk di Sulsel sendiri kasus penemuan pada tahun 2023 dari 9 juta penduduk sulawesi selatan sebanyak 21.667 kasus, sehingga sekitar 46 persen.

“Kami sudah berupaya terus mengobati sampai sembuh, langkah edukasi, hingga menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya TBC,” tuturnya.